Menjelang pernikahan, deg-degan luar biasa itu pasti dirasakan, belum lagi hati yang bertanya-tanya, benarkah saya sudah siap? Selain hal teknis yang kita persiapkan seperti booking ini itu, tes food katering ini itu, bolak balik fitting, hal kesiapan mental dan jiwa seseorang yng ingin menikah tentunya sangat-sangat harus dipersiapkan.
Sebagai seorang Kristiani dan bergereja di GKI, saya sangat bersyukur dengan adanya program Bina Pra Nikah yang wajib diikuti oleh semua pasangan yang hendak menikah di GKI. Saya dan calon suami saya mengikuti Bina Pra Nikah di GKI Gunung Sahari dan banyak sekali hal berguna yang didapatkan, hal-hal yang sebelumnya mungkin belum sempat terpikirkan atau dibahas bersama pasangan.
Awalnya kami kira, Bina Pra Nikah itu seperti mendengarkan seminar dari orang yang berpengalaman menikah atau orang yang berpengalaman di dalam bidang tertentu. Mencegah ngantuk atau bosan, saya sudah persiapkan Permen sampai dgn bawa ipad. Tapi ternyata acaranya tidak hanya mendengarkan, tetapi ada aktivitas yang harus dilakukan untuk mengecek kekompakan bersama pasangan ataupun aktivitas yang membuat saya dan pasangan semakin mengerti hal yang dijelaskan oleh pembicara.
Sesi yang kami jalani antara lain: Kehidupan keluarga Kristen di hadapan Allah, Komunikasi dalam pernikahan, Pendidikan Iman anak, Seks dan kesehatan dalam pernikahan, Aspek Hukum dalam pernikahan, Rancangan anggaran belanja, dan sesi sharing.
Banyak sekali hal yang didapatkan dan membantu untuk kesiapan diri kita sendiri dalam menyambut pernikahan. Sesi-sesinya di bawakan dgn fun dan tidak terkesan menggurui. Alangkah baiknya jika setiap pasangan (apapun agamanya) mempunyai bekal yang cukup ketika akan memasuki rumah tangga. Remember: Wedding needs money, but marriage needs lifetime efforts.
Selamat mempersiapkan diri untuk yang akan menikah :)
My Dogs' Gallery
Devon
Name: Devon Von Angelina Valencia
DOB: 6 November 2010
Mom: Bella
Dad: Bowie
Breed: Golden Retriever
Color: Gold
Baru sadar ternyata gue belum pernah ngepost tentang anjing gue yang terakhir, alias yang paling bontot tapi dengan badan yang paling besar skitar 6x lipat berat Sam dan Jasper.
Devon a.k.a Mpon adalah anjing ketiga di keluarga gue. Anjing terakhir dan terbesar yang awalnya bikin Jasper cemburu berat dan Sam bingung tujuh keliling. Mungkin mereka mikir kali ya, pas Devon dateng size badan yang sama dengan mereka, tapi in months berubah menjadi raksasa. :p
Devon yang badannya kurang lebih udah 30Kg-an ini (trakir nimbang 28kg beberapa bulan lalu) termasuk anjing yang manja. Jadi, sampai hari ini kerjaannya lomba cari perhatian orang-orang bersaing dengan si Jasper. Hobinya makan tissue dan ngetok pintu. Dia hobinya ngajak orang main gak peduli pagi/siang/malem. Waktu kecil, dia sensitif banget. Contohnya, kalau kita tinggalin diluar dan sengaja tutup pintu, dia bakalan langsung nangis.
Awal-awal tinggal dirumah, si babon ini sempet pincang lumayan lama sampai akhirnya di bawa ke RS Hewan Ragunan untuk di foto tulangnya, ternyata emg ada bakat kaki X, tapi diperparah dengan kesehariannya dia yg main di lantai marmer dan juga dulu gak kepikiran untuk intensif dikasih kalsium. Thank God sekarang kakinya udah nggak pernah pincang lagi walaupun kalau dilihat secara tegas, memang kaki belakangnya agak bengkok. Tapi nggak apa2, yang penting dia sehat, karena dulu ketika sering pincang badannya suka panas tinggi.
Devon itu anjing yang pinter (tsaaahhh) walaupun nakal dan iseng banget. Dia takut sama meja karambol, paperbag, motor, sepeda, dan geledek! Ini contoh kepinterannya:
D i a
Ketika orang tua dan saudara (yg lebih tua) bertanya ke gue tentang alasan-alasan gue mau menikah dengan dia. Well, setiap orang nanya pertanyaan itu, rasanya organ-organ tubuh gue nggak bekerja dengan baik. Otak gue lgsg aneh seperti ngga bisa mengubah pikiran menjadi bahasa verbal, dan mulut gue langsung beku dan nggak mau bergerak ngeluarin untaian kata-kata. Udh cukup lebay belum? :p
Sebenernya mungkin bukan salah organ tubuh gue juga. Entah mengapa pertanyaan itu nggak pernah bisa gue jawab dengan cermat, mulus, jelas, atau apalah seperti gue menjawab ujian kelulusan sarjana gue yg deg-degannya udh setengah mati.
Menjelaskan sebab gue mau menikahi dia pasti gue harus menjelaskan (beberapa) sifat-sifatnya yang cocok sama gue. Dan kata-kata yg bisa keluar dari mulut gue cuma:
1. karena pacarannya udh lama (okay...)
2. karena dia baik (klise ah...)
3. karena dia bisa mengimbangi sifat aku (tambah ga jelas..)
Crap! Itu doang yang bisa keluar dari mulut gue. Padahal what I meant in my mind and in my heart is waaay farther than those three cliche things.
So, mari gue jadikan post ini untuk menjelaskan hal-hal yang nggak bisa gue jelasin ke orang-orang secara komprehensif :p Well, untuk menghindari kedangdutan, kegombalan, dan
- He's the one who can boost the positive energy and positive thoughts of mine. When I'm in sadness or disappointment, he will tap my shoulder and fill my head with positive thoughts, or he will simply grab my cheeks, look into my eyes and say 'Trust me, everything's gonna be ok'.
- We know each other. More than that, we feel each other. Thanks to the time we've been through.
- He's the one who I trust as much as I trust myself.
- Our like likenesses double our happiness. Our differences double our strength.
- For being true to his words.
- He can can actually put up with my occasional emotional outbursts.
- Hey, I can't believe that even I type this I can describe as much as I do feel. Well, the last that I can think about is... "I believe that he'll never ever give up on me".
note:
You can tell my dad.
He understands English. :p
Kesel!
Do you think you know me?
You may know my name,
But you don't know my story
you may know what I've done,
But you don't know what I've been through.
(read this somewhere)

You may know my name,
But you don't know my story
you may know what I've done,
But you don't know what I've been through.
(read this somewhere)
Subscribe to:
Posts (Atom)